Sistem Hard Cluster telah membuat kelangkaan Stok Pulsa Elektrik dan yang lebih buruk ialah kenaikan harga pulsa
elektrik di seluruh Indonesia, sebagian besar penjual pulsa mementang
sistem yang terkesan dipaksakan dengan terburu-buru tanpa sosialisasi
dan tahapan-tahapan yang jelas dari Provider.
Efek domino dari hal ini
ialah End User yang notabene adalah pengguna layanan provider menjadi
sangat sulit untuk melakukan pengisian ulang pulsa elektrik, disamping
itu harga pulsa elektrik yang didapatkan tentu juga naik tajam, sehingga dapat dipastikan income dari provider juga ikut menurun.
Hard Cluster juga secara tidak langsung
ikut andil dalam mengekang sistem penjualan bebas di era global ini,
sistem pengkotak-kotakan dengan harga pulsa elektrik yang berlainan antar daerah jelas menimbulkan kecemburuan harga diantara para penjual pulsa.
Kita tidak dapat menentang Hard Cluster
karena itu adalah kebijakan internal dari suatu provider untuk mengatur
distribusi stoknya, tapi harapan kita sebagai penjual pulsa ialah
kebijakan ini sebaiknya diterapkan dengan melihat unsur-unsur
kemanusiaan yang terkandung di dalamnya, karena banyak dari kita yang
menggantungkan hidup dari berjualan pulsa elektrik.
Harapan selanjutnya ialah semoga
kebijakan Hard Cluster ini diambil sebagai langkah-langkah mutlak untuk
memajukan industri pulsa elektrik Indonesia ke arah yang lebih baik
didasari oleh Undang-Undang yang berlaku.
Belajar dari kasus DOMPUL XL
yang menerapkan sistem ini pada Maret 2012, kita dapat mengambil hikmah
penting yaitu jangan pernah menyerah dan tunggu saatnya. Stok akan
muntah-muntah dan harga pulsa
elektrik yang turun tajam, pada keadaan tersebut semua Dealer Resmi
provider akan memberikan Stok Pulsanya tanpa lihat kiri kanan
. Pada keadaan tersebut banyak sales provider yang gencar menawarkan
stok ke server pulsa, Kita tunggu saja, tetap rapatkan barisan sambil
mencari celah untuk memenangkan hati lawan.
![:)](http://pojokpulsa.co.id/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif)